Republik Bolivia
adalah sebuah negara
di Amerika Selatan yang berbatasan dengan Brasil di
sebelah utara dan timur, Paraguay dan Argentina di selatan, serta Chili dan Peru di barat. Di antara
negara-negara di Amerika Selatan, wilayah Bolivia merupakan yang tertinggi dan
terpencil. Negara ini adalah salah satu penghasil koka dan timah terbesar di dunia.
Negara ini memiliki dua ibu kota, yaitu Sucre sebagai ibukota konstitusional,
dan La Paz sebagai pusat administratif negara ini.
Negara
Bolivia didirikan dengan nama "República BolÃvar" untuk menghormati
pendirinya Simón BolÃvar. Analogi yang
digunakan dalam pemberian nama itu adalah: "Romulus
menurunkan nama Roma,
sedangkan Christopher Columbus menurunkan Kolombia,
dan BolÃvar menurunkan Bolivia. Bagian nama yang dipentingkan untuk diabadikan
nampaknya adalah nama marga.
Dahulu Bolivia adalah negara koloni Spanyol. Pertambangan perak di Bolivia
memberi keuntungan yang sangat luar biasa pada keuangan Spanyol. Spanyol mempekerjakan
orang Bolivia sebagai budak untuk bekerja di pertambangan.
Luas Bolivia sekitar 424.135 mi²
(1.098.581 km²[1]).
Ini berarti Bolivia adalah negara terbesar ke-28 (setelah Ethiopia).
Ukurannya sama seperti Mauritania. Bolivia
berbatasan di utara
dan timur
dengan Brasil.
Di timur
dan tenggara
dengan Paraguay,
dan di selatan dengan Argentina, selatan dan barat dengan Chili, di barat dengan Peru. Jumlah total perbatasan
adalah 6.834 kilometer.
Bolivia juga terbagi atas sembilan daerah yang dikenal sebagai departamentos.
Yaitu Beni, Chuquisaca, Cochabamba, Oruro, Pando, La Paz, Potosi, Santa Cruz,
dan Tarija. Kota-kota utama di Bolivia diantaranya adalah La Paz,
Santa Cruz de la Sierra
dan Cochabamba.
Bolivia adalah negara
pedalaman, yang berarti setiap
perbatasan Bolivia adalah perbatasan dengan negara lain, sehingga tak memiliki
laut. Dulu memiliki pesisir di Samudra Pasifik, namun hilang pada 1979 akibat Perang Pasifik.
Bagian barat Bolivia ada di jajaran pegunungan Andes.
Pegunungan tertinggi di Bolivia disebut Nevado Del Sajama
dan di situlah kota Oruro.
Meski bagian negeri amat tinggi dengan adanya pegunungan, ada pula bagian
Bolivia yang amat datar, dan bagian negeri yang hampir mendekati permukaan
laut. Ada pula sedikit bagian Bolivia yang ditutupi oleh hutan hujan Amazon, dan danau besar yang
merupakan danau tertinggi di dunia, yang disebut Danau Titicaca.
Jumlah penduduk bolivia
pada tahun 2010 diperkirakan sebanyak ± 10 juta jiwa. Dengan sebaran etnis
diperkirakan 30% Amerindian penutur bahasa Quechua
dan 25% Amerindian penutur Aymara.
presentase jumlah penduduk didominasi
oleh etnis Quechua (2,5 juta), Aymara
(2 juta), kemudian Chiquitano (180.000), dan GuaranÃ
(125.000). 30% sisanya adalah Mestizo
(campuran Eropa dan Amerindian), dan sekitar 15% diklasifikasikan sebagai kulit putih.
Penduduk kulit putih terbesar adalah criollo,
yang pada gilirannya terdiri atas keluarga keturunan Spanyol yang hampir tak
tercampur, diturunkan dari kolonis Spanyol awal, yang telah membentuk sebagian
besar aristokrasi sejak kemerdekaan. Kelompok kecil lain dalam populasi itu
adalah orang Jerman yang mendirikan maskapai penerbangan
nasional Lloyd Aereo Boliviano, begitupun orang Italia,
Amerika, Basque,
Kroasia,
Rusia,
Polandia, dan minoritas lain,
banyak dari anggota keluarganya diturunkan dari keluarga yang telah tinggal di
Bolivia selama beberapa generasi.
Selain itu juga ada
masyarakat Afro-Bolivia yang berjumlah lebih dari 0,5% penduduk, yang merupakan
keturunan dari budak Afrika yang diangkut ke Brazil untuk bekerja dan kemudian
pindah ke bolivia. Mereka sebagian besar terkonsentrasi di kawasan Yungas
(provinsi Nor Yungas
dan Sud Yungas)
sekitar 3 jam dari kota La Paz.
Ada juga orang Jepang yang sebagian besar terkonsentrasi di Santa Cruz de la Sierra, dan orang Timur Tengah
yang makmur hidupnya dari perdagangan.
Bolivia adalah salah
satu negara yang kurang berkembang di Amerika Selatan. Hampir dua pertiga
penduduknya, sebagian besar petani subsisten, hidup dalam kemiskinan. Kepadatan
penduduk berkisar dari kurang dari 1 jiwa/km persegi di dataran tenggara hingga
sekitar 10 jiwa/km persegi (25 per mi2)
di tengah dataran tinggi. Sejak 2006, penduduknya bertambah sekitar 1,45% per
tahun.
La Paz
adalah ibukota tertinggi di dunia pada 3.600 m (11.800 kaki.) di atas permukaan laut.
Kota yang berdekatan adalah El Alto,
pada 4.200 m (13.800 kaki) dpl, merupakan salah satu yang paling cepat
berkembang di Belahan Barat. Santa Cruz, pusat perdagangan dan
industri di dataran rendah bagian timur, juga sedang mengalami pertambahan
penduduk dan perkembangan ekonomi.
Mayoritas orang Bolivia
adalah Katolik Roma (agama resmi),
meski denominasi Protestan juga berkembang dengan cepat. Islam
yang dianut oleh keturunan Timur Tengah hampir sangat jarang dijumpai. Ada pula
komunitas Yahudi
kecil yang hampir semuanya berasal dari Ashkenazi.
Lebih dari 1% orang Bolivia mempraktekkan Kepercayaan Bahá'à (membuat Bolivia salah
satu tempat dengan persentase Bahá'Ã
terbesar di dunia). Ada pula koloni orang Mennonit
di departemen Santa Cruz . Banyak
masyarakat asli menjalin simbol pra-Columbus
dan Kristen
dalam ibadah
mereka. Sekitar 80% penduduknya berkomunikasi bahasa Spanyol
sebagai bahasa ibu mereka, meski bahasa Aymara dan Quechua
juga umum. Sekitar 90% anak-anak masuk SD namun sering hanya setahun atau
kurang. Tingkat melek huruf rendah di banyak daerah pinggiran kota, namun
menurut CIA tingkat melek huruf 87% yang lebih besar daripada tingkat melek
huruf di Brasil atau negeri-negeri TimTeng lain. Perkembangan budaya dari Bolivia
masa kini terbagi atas 3 periode berbeda: pra-Columbus, kolonial, dan republik.
Reruntuhan arkeologi, ornamen emas dan perak, monumen batu, keramik,
dan tenunan
tetap dari beberapa budaya pra-Columbus yang penting. Reruntuhan utama termasuk
Tiwanaku,
Samaipata,
Incallajta,
dan Iskanawaya.
Negeri ini penuh dengan tempat lain yang sulit dijangkau dan jarang
dieksplorasi
Bolivia tetap menjadi
negara termiskin di Amerika Selatan setelah Guyana. Ini telah dikaitkan dengan
tingginya korupsi dan peran imperialisme
kekuatan asing di negeri itu sejak koloniasasi. Negeri ini kaya akan sumber daya alam,
dan dijuluki "keledai yang duduk di atas tambang
emas"
karena hal itu. Lepas dari pertambangannya yang terkenal, yang diketemukan oleh
bangsa Inka dan kemudian
dieksploitasi oleh bangsa Spanyol, Bolivia memiliki ladang gas alam
terbesar ke-2 di Amerika Selatan setelah Venezuela.
Lebih lanjut, El Mutún
di departemen Santa Cruz mewakili 70% besi
dan magnesium
dunia. PDB Bolivia pada 2002 berjumlah 7,9 miliar dolar AS.
Perkembangan ekonomi sekitar 2,5% setahun dan inflasi diperkirakan antara 3%
dan 4% pada 2002 (di bawah 1% pada 2001).
Masalah-masalah
yang terjadi di Bolivia
Sebagai sebuah
negara berkembang, Bolivia memiliki beberapa permasalahan yang menurut saya
memiliki beberapa kemiripan dengan permasalahan-permasalahan yang terjadi di
Indonesia, seperti masalah Kemiskinan, Pengangguran, Kesehatan, dll. kondisi
yang cukup memprihatinkan untuk sebuah negara yang telah merdeka selama kurang
lebih 187 tahun ini, walaupun seperti salah satu dosen katakan, bahwa tidak ada
korelasi yang berarti antara umur suatu negara dengan tingkat kemajuan negara
tersebut.
Salah satu yang cukup menarik banyak
perhatian banyak pihak adalah masalah kemiskinan, Bolivia
tetap menjadi negara termiskin di Amerika Selatan setelah Guyana. Hal ini
berkaitan dengan tingginya korupsi dan peran imperialisme kekuatan asing di negeri itu sejak
koloniasasi. Negeri ini kaya akan sumber daya alam, sehingga dijuluki "keledai
yang duduk di atas tambang emas". Lepas dari pertambangannya
yang terkenal, yang ditemukan oleh bangsa Inka dan
kemudian dieksploitasi oleh bangsa Spanyol, Bolivia memiliki ladang gas alam terbesar ke-2 di Amerika Selatan
setelah Venezuela. Selain itu
wilayah El Mutun di departemen Santa Cruz terdapat
70% besi dan magnesium dunia. PDB Bolivia pada 2002
berjumlah 7,9 miliar dolar AS.
Perkembangan ekonomi sekitar 2,5% setahun dan inflasi diperkirakan antara 3%
dan 4% pada 2002 (di bawah 1% pada 2001).
Data statistik sebenarnya menunjukan
bahwa sejak tahun 2006, pendapatan perkapita negara ini selalu meningkat dengan
rata-rata kenaikan pendapatan perkapita sekitar 11.18 %. Berikut ini disajikan
tabel pendapatan perkapita negara Bolivia, dalam rentang waktu 2006-2012.
(dalam US $)
2006
|
2007
|
2008
|
2009
|
2010
|
2011
|
2012
|
1.110
|
1.230
|
1.480
|
1.630
|
1.790
|
1.990
|
2.212
|
Tabel. 1
pendapatan perkapita Bolivia
Sebenarnya sejak tahun 1985,
Pemerintah Bolivia telah mewujudkan program jangka panjang atas stabilisasi
makroekonomi dan reformasi struktural yang ditujukan untuk memelihara
kestabilan harga, menciptakan keadaan perkembangan terus menerus, dan
mengurangi kelangkaan. Perbaikan layanan bea cukai di tahun-tahun terkini telah
meningkatkan keterbukaan di wilayah ini. Perubahan struktural terpenting dalam
ekonomi Bolivia telah melibatkan kapitalisasi sejumlah perusahaan sektor
publik. Kapitalisasi yang dimaksud adalah bentuk swastanisasi di mana investor
mendapat saham 50% dan kendali manajemen perusahaan umum dengan menyetujui
investasi langsung ke perusahaan selama beberapa tahun tanpa harus membayar
tunai ke pemerintah.
Masalah kemiskinan yang
telah dijelaskan sebelumnya, menurut saya memiliki korelasi dengan tingginya
jumlah anak jalanan di Bolivia. Sama dengan di Indonesia, dimana anak jalanan
biasanya terkonsentrasi di kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, dan
Surabaya. Di beberapa kota besar di Bolivia seperti La Paz dan Santa Cruz kita
dapat dengan mudah menemukan anak jalanan di setiap sudut kota. Bahkan dalam
sebuah sumber artikel di internet, jumlah anak jalanan yang ada di kota La Paz,
ibukota Bolivia, dapat mencapai angka 11.000 anak jalanan, sungguh jumlah yang
sangat luar biasa besar bahkan untuk ukuran sebuah negara berkembang sekalipun.
Keadaan ini semakin diperparah dengan kurang baiknya penanganan dari
pemerintah. Para petugas keamanan yang sering bersikap represif dalam menghadapi
kasus para anak jalanan ini, seringkali memberikan perlakuan yang tidak pantas,
seperti melakukan kekerasan fisik maupun mental kepada anak-anak ini, seperti
pemukulan, kekerasan seksual, dan yang paling tragis adalah uang hasil
pendapatan mereka seringkali dirampas oleh para petugas keamanan ini. Bahkan
ada beberapa anak yang setelah mendapat pembinaan, dilepas kembali ke jalanan,
diperintahkan untuk mencari uang sebanyak-banyaknya agar mampu membayar agar
mereka mampu lolos dari jeratan hukum.
Di bidang lain, awal
desember kemarin terjadi demonstrasi besar-besaran dari mahasiswa terkait
dengan permintaan mereka untuk menambah anggaran di bidang pendidikan, terutama
pendidikan tinggi, karena semenjak pemerintahan Evo Morales, pemerintah
berupaya memangkas anggaran, dengan melakukan pemotongan anggaran di berbagai
sektor termasuk pendidikan. sungguh sangat disayangkan, sebab menurut saya,
anggaran pendidikan yang digunakan untuk mencerdaskan anak bangsa sebenarnya
adalah aset bagi kemajuan masa depan negara itu sendiri.
Yang terakhir ini
mungkin sebuah permasalahan. Melainkan hanya menggambarkan tokoh presiden
Republik Bolivia saat ini yaitu Juan Evo Morales Ayma yang lebih populer dengan
nama Evo Morales. Morales merupakan presiden yang berasal dari etnis asli
Bolivia yaitu Aymara, setelah selama berpuluh tahun presiden negara ini selalu
berasal dari keturunan Mestizo.
Gambar. 1 Evo Morales, Presiden
Republik Bolivia
Morales
merupakan seorang pemimpin yang cukup eksentrik dan juga vokal dalam berpendapat,
walaupun mungkin masih belum sevokal presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad. Salah
satu contoh kevokalan Morales adalah dengan menyuarakan ketidaksetujuan dan
mengecam tindakan Israel yang melancarkan invasi kepada Palestina. Morales juga
menyatakan dukunganya kepada otoritas Palestina, Mahmoud Abbas. Selain lantang
menyuarakan dukunganya kepada Palestina, pada masa pemerintahan Morales pula
lah, Bolivia berhasil menasionalisasikan sebuah perusahaan hidrokarbon yang
sebelumnya dikuasai oleh negara Spanyol. Tentu saja beralih tanganya perusahaan
ini juga berdampak terhadap bertambahnya pendapatan terhadap negara ini
referensi:
wikipedia.com/bolivia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar