I’ll let you
go.....i’ll let you fly....why do i keep on asking why
Renesmee menangis, di kamarnya,
bersama jacob tentu saja. Aku?jika aku masih manusia saat ini tentu akupun
pasti akan menangisi kepergianya, tapi aku adalah makhluk abadi sekarang, aku
kehilangan kemampuan manusiaku untuk menangis, dan aku bersyukur karena hal
itu, setidaknya aku tak perlu menunjukan kelemahanku di hadapanku putriku ini.
“mommy” panggil nessie, aku
memalingkan wajah menatapnya, dan tangannya membelai lembut pipiku, aku
memejamkan mata untuk melihat visi apa yang ia ingin perlihatkan padaku
Visi itu begitu menyakitkan
hatiku, gambar-gambar muncul dimana saat kami bertiga masih sanagt bahagia
tinggal di kota dublin ini, terpisah jauh dari keluarga kami yang saat ini
menetap di vancouver, kanada. Gambar berganti menjadi awal mula edward mulai
sering bepergian lama dengan alasan berburu tanpa mengajaku atau nessie. Sampai
puncak kejadian saat sebulan yang lalu edward benar-benar pergi dan tak pernah
kembali dengan wanita itu.. ya wanita itu yang telah tega merenggut kebahagian
dari aku dan juga putriku renesmee.
Tell me her name I want to know The way she looks And where you go I need to see her face I need to understand Why you and I came to an end
“aku mengerti nak”kataku sambil
mengelus rambutnya, dan mengusap air mata yang terus mentes di pipinya.
“sudahlah ayo bereskan semua barangmu, malam ini juga kita harus tiba di tempat
grandpa cullen” kataku sambil terus memasukan barang-barang nessie ke koper.
“dan kau jake, aku takkan
memaksamu ikut, kau bisa kembali ke la push kalau kau mau” kataku
“enak saja kau bella, sejak kapan
aku pernah meninggalkan nessie-ku, bahkan dalam hal ini aku lebih baik
dibandingkan ayahnya” ada nada menyindir dalam suara jacob.
Aku tak menjawab, hanya menggeram
dan menampakan taringku kepada jacob, insting alamiku sebagai vampir bila
merasa marah
Nessie dan jake asyik membereskan
barang-barang yang akan kami bawa ke vancouver, sementara aku sibuk dengan
pikiranku sendiri, sibuk menerka siapa wanita yang bersama edward di dalam
mobil malam itu, perempuan yang begitu cantik, tapi tidak berkulit putih
seperti kami. Jelas dia manusia. Hanya manusia ......
Tell me again I want to hear Who broke my faith in all these years Who lays with you at night When I’m here all alone Remembering when I was your own
Kami telah dalam perjalanan
menuju london sekarang, lalu kami akan transit sebelum menuju ke vancouver. sekarang,
yang kupikirkan saat ini hanyalah segera bertemu dengan keluargaku, bertemu
dengan alice, dengan carlisle, esme, rosalie, emmet, dan juga jasper, aku tak
sanggup lagi menghadapi semua ini sendirian, aku harus melakukan sesuatu dan
aku tak tahu itu apa. Tapi keluargaku pasti tahu apa yang harus aku lakukan.
Aku melihat ke sisi kiriku, nessie sedang tidur sekarang, ia bersandar pada
bahu jacob. Dalam hati aku bertanya bagaimana mungkin nessie bisa bertahan
dengan suhu tubuh jake yang memang tak pernah normal sejak ia menjadi seorang
ehm werewolf.
Aku melanjutkan lamunan panjangku
dalam perjalanan udara dari london menuju ke vancouver, jujur saja pikiranku
melayang kemana-mana, walaupun tak banyak yang bisa kuingat dengan jelas
kenangan-kenanganku sebagai manusia. Sempat terbesit perasaan menyesal dalam
hatiku, aku telah mengorbankan seluruh hidupku hanya agar dapat menjadi makhluk
yang sepadan dengan edward dengan harapan agar aku dapat bahagia denganya
selamanya, tapi apa?dia mencampakanku begitu saja untuk “manusia”lain sekarang.
Rosalie pasti akan menertawaiku habis-habisan setelah ini.
“bells” panggilan jacob tiba-tiba
saja membuyarkan lamunanku
“bells apakah kau baik-baik
saja?kau begitu tampak sangat...kacau” tanyanya ragu-ragu, entah mungkin takut
aku ancam dengan taringku lagi
“aku oke jake, hanya
sedikit.......” perasaan terluka kembali menyeruak di dadaku, jika aku masih
manusia sekarang aku pasti akan langsung histeris saat ini juga. Itulah enaknya
kalau kau jadi vampir.
“hanya sedikit apa bells?kau bisa
cerita padaku, terlepas dari fakta bahwa kau adalah calon ibu mertuaku, namun
kau tetap sahabatku bells” nadanya terdengar khawatir
“kau masih memikirkan si lintah
jalang yang telah meningalkanmu dan
nessie-ku ini?sungguh tak pantas isabella cullen” ada sedikit penekanan saat ia
menyebut nama belakangku sekarang
“jake, kenapa kau menyebut ayahku
dengan panggilan seperti itu? aku dan jacob sama-sama terkejut mendapati nessie
tiba-tiba terbangun dan hampir menangis karena jake-nya telah berkata sesuatu
tentang ayahnya dan menyakiti hatinya, tentu saja.
“bukan begitu love, aku eh tidak
eh bermaksud eh apapun , aku hanya mencoba menghibur ibumu, itu saja”.
Geli
juga aku melihat jacob yang aku kenal sangat tempramental mampu menjadi makhluk
paling lembut di hadapan putri kecilku yang baru berumur 4 tahun, tapi telah
nampak seperti gadis berumur 15 tahun.
Aku melanjutkan lamunanku tentang
edward, tentang kesempurnaanya yang bak malaikat, wajahnya, tubuhnya. Otakku
mencoba menghadirkan ingatan tentang aroma tubuhnya, suaranya, caranya
berbicara dan memandangiku penuh tatapan memuja, oke itu dulu. Tapi jujur aku
masih sangat berharap ini mimpi (tapi vampir kan tidak tidur, bagaimana bisa
aku bermimpi?). nessie menyandarkan kepalanya di bahuku yang sekeras patung
batu, tak sadar aku pun menyenandungkan sebuah lagu
I’ll let you go I’ll let you fly Why do I keep on asking why I’ll let you go Now that I found A way to keep somehow More than a broken vow
“mom merindukan dad?” nessie
bertanya padaku
“selalu dear”
“apakah dad akan pulang dan kita
akan bahagia lagi mom?”
“pasti sayang, ayahmu hanya
sedang tersesat, tapi yakinlah dia akan segera menemukan jalan kembali kepada
kita nak” aku mengakhiri percakapan menyedihkan ini dengan mencium puncak
kepala nessie”
“tidurlah” itu terdengar lebih
seperti permohonan dari pada perintah.
Delapan belas jam kemudian kami
tiba di vancouver. Aku tidak begitu menyukai kota ini, dan berharap keluargaku
segera menemukan kota kecil lain yang senyaman forks untuk ditinggali.
Kami sedang akan memesan taksi,
ketika tiba-tiba saja di hadapan kami muncul mobil porsche 911 berwarna kuning.
Aku tahu siapa dia, dan aku tak banyak bicara ketika bagasi mobil itu terbuka,
kuperintahkan jake segera memasukan barang-barang kami, dan nessie kusuruh
masuk di jok belakang”
“kuharap aku tak terlambat bella”
suara lembut bagai nyanyian itu terdengar indah di telingaku andai aku sedang
waras saat ini
Di sepanjang perjalanan aku
merasakan hal itu lagi, aku merasa seperti dulu lagi saat edward meninggalkanku
saat aku masih manusia dulu, tapi bedanya luka ini jauh lebih dalam, karena aku
tahu alasan dia pergi bukan karena kebaikanku. Dan semakin bertambah perih
ketika aku harus berpura-pura tegar demi nessie-ku, jika tak ada dia, mungkin
saat ini aku telah terbang menuju italia menemui keluarga volturi.
Aku tahu pasti alice mengetahui
apa yang kualami saat ini, terbukti dia kehilangan semangat bicaranya selama
kami dalam perjalanan. Dia banyak diam dan hanya sesekali berbasa-basi dengan
nessie.
Aku tak peduli aku hanya ingin
segera menemui carlisle dan esme sekarang, hanya mereka yang kupunya untuk
mengadu sekarang. Aku tak mungkin mengadu pada charlie, apalagi renee.
Bisa-bisa charlie bersikeras untuk menembak edward saat itu juga, dan bukan tak
mungkin malah charlie yang akan menjadi korbanya.
Aku tiba di rumah keluarga
cullen, seperti biasa ibu mertuaku memang punya selera tinggi dalam hal menata
rumah menjadi nampak sangat indah dan berkelas. Aku berlari memasuki rumah
tanpa memedulikan nessie dan jake. Namun saat tiba diruang keluarga, terpampang
foto itu, foto sialan, foto pernikahanku dengan edward. Kami nampak sangat
bahagia disitu. Ironis bukan, mengingat apa yang kualami saat ini, vampir
malang, bisiku mengasihani diri sendiri. Aku menggeram ingin mengoyak foto itu,
namun kuurungkan, aku tak ingin nampak seperti monster dihadapan putriku.
I close my eyes And dream of you and I And then I realize There’s more to life than only bitterness and lies I close my eyes
Aku teringat dia lagi, teringat
bulan madu kami di esme island, teringat saat aku berjuang melawan maut dengan
mengandung renesmee dan mempertahankanya, dan puncaknya aku mencoba mengingat
saat edward memberiku itu, memberikanku keabadiaan, tapi itu sekarang sia-sia.
Keabadianku tak ada artinya tanpa dia.
I’d give away my soul To hold you once again And never let this promise end
Esme tiba-tiba saja telah ada
disebelahku, memeluku penuh kasih, sebagaimana aku merasakan pelukan dari
renee, tiba-tiba saja aku menyenandungkan lagu itu lagi
I’ll let you go I’ll let you fly Why do I keep on asking why I’ll let you go Now that I found A way to keep somehow More than a broken vow
Tiba-tiba saja aku sadar di
ruangan ini semua keluargaku telah berkumpul, carlisle duduk di ujung sofa,
dekat dengan renesmee yang di sebelah kirinya diapit oleh rosalie yang terus
saja memeluknya erat-erat. Emmet berdiri di belakang sofa yang diduduki
rosalie, tampak memikirkan sesuatu. Alice duduk di tangga seberang sofa,
sementara jasper berdiri dekat di belakangku, tentu saja aku tahu apa yang dia
lakukan. Dan jake, dimana jake?seakan mengerti, alice menjawab, dia sedang di
dapur bella, seperti biasa, kelaparan.
“sayang, kau baik-baik saja?”
tanya esme penuh khawatir, dan merengkuhku kembali ke dalam pelukanya.
“tentu dia tidak baik-baik saja
esme, suaminya meninggalkanya” kali ini rosalie yang berkomentar dengan nada
pedas. “kalau kutemukan dia, kubunuh dia, karena telah meninggalkan nessie-ku
merana seperti ini”.
Aku tahu rosalie memang sayang pada edward, tapi kalau
menyangkut nessie, siapapun pasti dia lawan, tak peduli saudaranya sendiri.
“tenanglah rose” kali ini
carlisle yang bicara “biarkan dia yang menceritakanya, dan kalau kau tidak
keberatan anakku, maukah kau membawa nessie ke atas, bukankah kau baru saja
membelikanya gaun-gaun baru” carlisle bicara lagi. Rosalie memberengut, tapi toh
menurutinya juga.
“aku...edward...ah...edward...”
perasaan sesak itu muncul lagi, demi kau tuhan, aku berpikir takkan pernah lagi
merasakan kepedihan jika aku menjadi vampir, namun ternyata salah. Saat ini
satu-satunya yang kuingin adalah aku bisa menangis dan berteriak histeris
sekencang-kencangnya. Beban ini terlalu berat, aku tak kuat lagi.
“aku ingin mati carlisle, bunuh
aku sekarang please” ucapku
Semua yang ada diruangan
memandangku iba. Esme menguatkan pelukanya padaku, jika dia masih bisa menangis
pasti tangisanya akan sama derasnya seperti aku
“jelaskan semuanya pada kami nak,
kami bersumpah akan melakukan apapun untuk membawa edward kembali padamu bella”
ah suara carlisle memang selalu mampu menenangkanku, ia memang sosok bapak yang
sempurna, setidaknya bagi kami para vampir baru ini.
“kejadianya sejak 3 bulan lalu
dad” dad?bisiku dalam hati, entah mungkin aku terlalu rindu pada
charlie,kutepiskan dulu perasaan itu dan mulai melanjutkan cerita.
“3 bulan yang lalu edward pergi
berburu seorang diri tanpa kami karena aku dan nessie harus mengunjungi charlie
yang sakit. Sejak kembali dari perburuanya itu edward jadi berubah, dia jadi
pendiam dan senang melamun, menjadi sedikit pemarah dan sering berburu atau
pergi tanpa pamit kepada kami, hal itu terus berlangsung, sampai puncaknya 2
minggu yang lalu dia datang kerumah bersama seorang wanita, manusia” ralatku
cepat-cepat.”dia mengambil sesuatu dari kamar, mencium nessie dengan cepat dan
meminta maaf, lalu dia menyuruhku kembali kerumah charlie bila aku tak tahan
lagi denganya, karena ia takkan kembali lagi, dan.... dan.....” aku tak kuat
melanjutkan kalimatku jadilah aku hanya mampu duduk bersandar pada sebuah grand
piano yang biasa dimainkan edward, hatiku sakit lagi. Aku sesak, tak bisa
bernapas, bukan karena aku masih membutuhkan oksigen, tapi aku membutuhkan
edward, dialah oksigenku sekarang.
aku hanya tertunduk, menutupi
wajahku, sampai sebuah suara muncul “aku harus bertindak carlisle, aku harus
mencari edward dan membawanya kesini, dia tidak boleh memperlakukan bella
seperti ini” aku menegakan wajahku dan menyadari itu tadi suara emmet. “aku
ikut bro” jasper yang kali ini menimpali.
Alice yang sedari tadi hanya diam
tiba-tiba menimpali “jangan bodoh, aku tak suka rencana kalian, aku melihat
sesuatu tentang edward, dia...dia juga merasa terluka meninggalkanmu bella”
Aku sangat terkejut setengah
meloncat mendengar apa yang dikatakan oleh alice. “tapi jika memang dia merasa
terluka, mengapa dia tak kembali alice?mengapa ia tak menemuiku lagi alice” teriaku
tak mampu lagi menahan diri
“pikiranya kacau bella, baru
sekarang aku lihat edward tak mampu memutuskan apa yang akan menjadi masa
depanya, biasanya ia tak plin-plan seperti ini” alice menjawab dengan nada
getir
Aku hanya mampu terkulai lemah
kembali
“apakah dia akan kembali alice”
tanya carlisle berusaha mencari sekecil apapun harapan bagiku
“tidak carlisle”jawab alice
setengah berbisik
Aku hancur lagi edward, olehmu, oleh sebuah janji yang patah.