Minggu, 06 Januari 2013

Hartadinata, remaja jenius Indonesia, berprestasi di Amerika


Pada hari selasa, tanggal 01 Januari 2013 saya menyaksikan tayangan berita di salah satu televisi swasta Indonesia yang kebetulan membahas tentang prestasi anak-anak Indonesia di luar negeri khususnya Amerika Serikat, sampailah pada sosok Hartadinata Harianto. Sosok generasi muda Indonesia yang sungguh luar biasa, bagaimana tidak, di usianya yang baru 18 tahun dia telah mengukir banyak prestasi, terutam di bidang akademis.
~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~
Seperti yang dikutip dari detik.com berikut ini
Jakarta- Usianya masih 18 tahun, namun Hartadinata Harianto sudah menginjak semester 5 di Stony Brook University, New York, Amerika Serikat. Di saat teman sebayanya masih menyelesaikan SMA. Harta memang mengalami akselarasi jenjang pendidikan karena kemampuanya yang diatas rata-rata. Apa sih rahasianya?
Saat berbincang dengan detik.com, kamis  (27/12/2012). Harta sudah bersekolah di AS sejak kelas 3 SD karena mengikuti keluarganya yang berasala dari Surabaya pindah ke AS. Dia sudah mendapatkan beasiswa sejak SMA, SMA di AS yang normalnya  4 tahun, ditempuh hanya dalam 2 tahun saja di Bard High School Early College, sekolah khusus percepatan dan favorit di New York.
Tak Cuma itu, Harta mendapatkan beasiswa penuh dari yayasan Bill&Melinda Gates selama bersekolah SMA di Bard College. Padahal, tak mudah menjadi siswa disana. Harta harus bersaing dengan 6 ribu-8ribu calon siswa cerdas lainya yang disaring hanya menjadi 150 siswa.
Setelah sekolah selama 2 tahun, dia mendapat gelar Associate Degree (di Indonesia setara D3/Sarjana muda, red) dari Bard High School. Lantas dia memilih masuk Stoony Brook University, dengan program studi ganda, ekonomi dan kedokteran. Dalam kedua program studi itu, Harta langsung menginjak semester 5.
Nilainya, sejauh ini, Harta mengaku selalu mendapatkan nilai A dalam mata pelajaran di kedua program studi tersebut. tak heran dia mendapatkan beasiswa penuh dari akomodasi hingga tempat tinggal.
Bagaimana mengatur waktu belajarnya? “memang sih, memang sibuk. Kacau sedikit menurut saya. Saya bangun pagi, tidurnya agak malam, tidur jam 12 bangun jam 6. Setelah bangun saya lari, fitness, makan cepat, mandi cepat. Saya jarang buang-buang waktu seperti tidur-tiduran. Di kelas saya membaca, dan melakukan semua hal produktif.” Jelasnya membagi sedikit kiat.
Ya, pandai membagi-bagi waktu menjadi salah satu kuncinya. Namun kegiatan akademik yang padat itu tak membuatnya kurang pergaulan alias kuper. Harta juga bersosialisasi dengan teman dan mengikuti kegiatan ekstrakurikuler.
“kalau weekend saya jalan dengan teman-teman, saya sering main rugby, wresting (gulat), ke fitness. Saya juga menjadi Council of student government (semacam BEM, red), saya juga joint organisasi bisnis”, papar putra pasangan Candra Harianto dan Judith Harianto.
Ke depanya, Hartadinata ingin meneruskan S2 di bidang ekonomi. Kemudian, dia berniat untuk kembali ke Indonesia, untuk membangun rumah sakit.
“saya ingin membuat 2 rumah sakit. Rumah sakit A, internasional dan profit, dikunjungi bagi mereka yang mampu. Nah profit dari RS a itu sebagianya dialokasikan ke RS B bagi pasien menengah ke bawah yang kurang mampu. Subsidikan dana-dana yang didapat dari rumah sakit A, sehingga orang-orang yang tidak mampu dibantu juga,” kata penyuka nasi goreng dan nasi otak padang ini.
Dengan prestasinya ini, Harta juga menularkan semangatnay kepada remaja-remaja Indonesia dengan menjadi motivator. Dia sudah berkeliling ke beberapa SMA di Jakarta, Bandung, Bogor, Solo, Yogyakarta untuk menunjukan bahwa remaja Indonesia tak kalah dengan rekan-rekanya di dunia. Bisa berprestasi di tingkat internasional.
”remaja-remaja kita sangat pintar dan sangat-sangat mampu dalam kepintaran dan keinginan. Hanya sisi kejuanganya mereka yang perlu ditambahkan. Butuh dorongan dari guru-guru dan orang tua buat mereka berjuang. Saya ingin datang ke sekolah-sekolah mencoba membantu memberi motivasi,” ujar peraih rekor MURI sebagai motivator pendidikan termuda di Indonesia ini.
Masalah-masalah yang kerap dijumpai di SMP-SMA di Indonesia, seperti tawuran dan bullying juga tak luput dari pengamatanya. Menurutnya, peran lingkungan sangat penting untuk mencegah dan mengatasi hal itu.
“di sini masih kurang rukun, banyak diantara lingkungan berbeda, perbedaan itu dibikin masalah. Di sana (AS) perbedaan dihargai, ada organisasi yang memang isinya orang asia, bule dan mereka bersatu saling membantu,” tutur Harta ketika ditanya solusi mengatasi tawuran.
Mengenai bullying, di AS juga ada. Namun Harta mencontohkan untuk mencegah bullying senior pada junior, ada program dimana seniornya membantu para juniornya. ”Harus ada sistem yang membuat orang senior mengerti powernya bukan untuk mem-bully junior, tapi juga untuk membantu,” tegas dia.
Nah, Harta bersedia membagi rahasianya agar sukses di bidang akademis dan non-akademis seperti yang dialaminya.
“rahasianya, diaplikasikan kerja keras. Saya dapat beasiswa bukan karena kepintaran, tapi kepintaran dan perjuanagn yang sangat keras. Mau jadi insinyur, profesor, businessman, atau apapun harus kerja keras,” pesan Harta.
Remaja Indonesia, berniat mengikuti jejak Harta?

~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~
Saat mendengar dia menjawab setiap pertanyaan yang diajukan presenter, jujur saya sempat merinding melihat bagaimana dengan semangat yang berapi-api menjawab setiap pertanyaan, ya... memang pantas sih dia menjadi seorang motivator penddidikan, karena kata-katanya mampu memotivasi banyak orang, termasuk saya yang hanya melihat lewat layar televisi. Ada satu kata-katanya yang masih saya ingat sampai saat ini, kira-kira begini bunyinya “kejarlah cita-sitamu dengan bekerja keras, karena apa? Karena semua orang berhak untuk sukses”. Sedikikt lupa sebenarnya dengan kata-kata aslinya, tapi ya itulah kata-kata yang paling menyindir sekaligus memotivasi saya, bahwa semua orang berhak atas kesuksesan!!! Saya camkan itu dalam-dalam di otak saya. Ah,,, orang ini sangat menginspirasi saya, sungguh. Di tengah kesuksesan yang saat ini tengah dirajutnya, sebenarnya peluang untuk lebih sukses lebih terbuka di tanah Paman Sam sana, tapi dia masih tetap ingat dengan tanah kelahiranya, ya Indonesia. jika Harta saja yang telah berada jauuuuuuh dari negeri kita sendiri ini saja masih mau memberikan kontribusinya bagi negara tercinta ini, lantas apakah kita yang masih menikmati udara dan menginjakan kaki di bumi pertiwi ini tidak mau memberikan kontribusi terbaik bagi negara ini? Malu doooong ...... mari kita belajar dan berusaha sekeras mungkin, karena mengutip kata Hartadinata, semua orang berhak SUKSES!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar