Selasa, 29 Januari 2013

bercerita (sebuah catatan iseng-iseng)


Bercerita, curhat, menumpahkan perasaan dan apapun istilah lain untuk menamai kegiatan yang membutuhkan kemampuan mau untuk mendengarkan orang lain. Kegiatan bercerita atau curhat ini seakan telah menjadi bagian tak terpisahkan di kehidupan manusia dari berbagai rentang umur, mulai dari anak-anak (walaupun intensitas dan kedalaman masalah yang diceritakan biasanya tidak terlalu kompleks), remaja, dewasa, hingga lansia pun tak pernah lepas dari kegiatan curhat ini, sebagai pemenuhan atas kebutuhan dasar manusia sebagai makhluk sosial yang memang ditakdirkan selalu berbagi dengan sesamanya. Maupun sebagai bentuk eksistensi bagi dirinya sendiri dan lingkungan di sekitarnya.
Pertanyaanya kemudian, apakah jika curhat itu memang menjadi kebutuhan dasar dari setiap orang, apakah setiap orang juga dapat dengan mudahnya mencurahkan semua yang dirasakan dalam dirinya? Kenyataanya tidak seperti itu rupanya, sejauh yang saya temui selama hidup saya ini, ada sekelompok orang-orang yang dapat dengan mudah untuk bercerita atau membagikan apa yang dirasakanya kepada orang lain, baik perasaan atau permasalahan ringan hingga permasalahan yang sangat kompleks di dalam hidupnya. orang-orang tipe inipun dapat dengan mudah membagikanya kepada siapapun yang dia rasa nyaman untuk diajak berbicara, sekalipun mungkin lawan bicaranya ini belum terlampau dekat dengan dirinya. Orang-orang yang seperti ini biasanya adalah orang-orang dengan karakter ekstrovert dan juga periang, atau ada beberapa yang menggolongkanya sebagai seorang sanguinis. Yang menariknya juga, selain jago berbicara orang-orang seperti ini juga pandai untuk mendengarkan, walaupun terkadang mendominasi pembicaraan di dalam sebuah kelompok, tetapi disaat orang lain sedang menumpahkan apa yang menjadi konflik dalam dirinya, dia juga akan dengan tulus mendengarkan dan memberi saran. Yaaaa terkadang memang menyenangkan bergaul dengan seseorang yang bersifat seperti ini, terutama jika kita adalah seseorang yang tidak terlalu jago untuk memulai suatu pembicaraan dengan orang lain.
Kelompok kedua adalah justru kebalikan dari kelompok pertama. Si kelompok tertutup atau introvert ini terkadang atau malah seringnya sangat sulit untuk dikorek mengenai dirinya. Jika ada masalah kelompok orang-orang ini akan cenderung berusaha menyelesaikanya sendiri tanpa sebisa mungkin bercerita atau meminta bantuan dari orang lain. Padahal orang ini memiliki begitu banyak orang yang peduli dan selalu siap membantu. Hanya, ketertutupan dari orang ini yang membuat orang lain serba salah dalam membantunya. Menurut saya ini bukanlah sikap tanggung jawab yang berlebihan, tetapi justru menyalahi kodrat manusia sebagai seorang makhluk sosial yang memang harus hidup berdampingan dan saling berbagi dengan sesamanya. Biasanya beberapa kasus yang saya temui, orang-orang dengan sifat seperti ini sering merasa tidak didengarkan cukup baik oleh sesamanya, saran yang diberikan dianggap tidak mampu menyelesaikan permasalahan yang dialami, dll. walaupun kebanyakan dari kelompok ini adalah seorang good listener atau pendengar yang sangat baik dan juga pemberi saran yang baik. Mereka memang cenderung lebih menyukai mendengarkan dibandingkan dengan berbicara. Karena dengan mendengar mereka merasa mampu memetik lebih banyak pelajaran hidup yang tentu saja akan sangat berguna bagi dirinya. Jadi sangat cocok bukan bila seorang ekstrovert berkawan akrab dengan seorang introvert? Mampu saling melengkapi sifat-sifat satu sama lain.
Sebenarnya ada satu cerita lain diluar kedua kategori ini. Tetapi ini menurut saya pribadi, dan berdasarkan pengalaman pribadi juga. karena saya kesulitan untuk mengkategorikan masuk kemanakah salah satu kawan saya ini. Tipe ketiga ini adalah tipe orang-orang yang senang berbagi cerita, senang didengarkan, tetapi terkadang sulit untuk mendengarkan orang lain. Saya yakin, selain teman saya ini, sebenarnya di luar sana juga banyak tipe-tipe orang yang seperti ini. Tetapi saya tidak ingin membahasnya lebih jauh. Karena saya merasa sampai dengan tulisan ini dibuat, saya belum dapat menemukan hal yang baik dari kelompok orang seperti ini. Khawatir akan menjdai sebuah ketidak adilan manakala saya menuliskan hal-hal yang baik dari kedua kelompok orang diatas, tetapi tidak untuk kelompok ketiga ini.
Yah sebenarnya kelompok manapun kamu termasuk, bercerita itu penting, sangatlah penting. Kalaupun kamu seseorang yang kebetulan mengalami kesulitan dalam mengkomunikasikan perasaan kamu secara langsung kepada orang-orang di sekitarmu, jangan khawatir kamu bisa mulai menggunakan media lain untuk mencurahkan perasaanmu. Seperti melalui buku diary, ataupun media blog seperti saya ini. Selamat bercerita !

Tidak ada komentar:

Posting Komentar