Rabu, 27 November 2013

selamat, untuk kamu yang tak akan lagi pernah tergapai

pepatah yang mengatakan, waktu yang akan menyembuhkan segalanya, tampaknya memang tepat
waktu dan mungkin kesibukan pula yang membuat aku lupa bahwa ini telah lewat pertengahan bulan november, bulan yang selalu aku takuti.
waktu pula yang mungkin telah berusaha menyembuhkan aku dari tangisan diam-diam setiap malam, ataupun ratapan dalam setiap doa yang kurapal
ini pertengahan bulan november, tepatnya tanggal 18
oh iya, selamat 18 november yang keenam ya, kamu yang tak akan pernah lagi tergapai
andai saja dengan umur 16 kita telah cukup dewasa untuk tak mempertahankan ego masing-masing
andai saja aku yang masih polos dengan rok abu-abu ku tak terlalu sering memelototimu dan bersuara dengan nada tinggi
ah sudahlah
6 tahun dapat merubah segalanya sayang
kita yang kini tak lagi berseragam abu-abu
kita yang kini tengah berjuang dengan status "mahasiswa" kita, berjuang menata masa depan masing-masing
ya, lupakan saja janji untuk hidup menua bersama karena itu hanyalah mimpi yang telah kukubur enam tahun ini

selamat, untuk kamu yang tak akan lagi pernah tergapai
aku hanya dapat mendoakanmu dari jauh
mendoakan seandainya kamu tersesat, maukah Tuhan segera menunjukan jalan pulang untukmu kepadaku?
semoga tahun depan dan berikutnya, masih ada 18 november lainya yang dapat kuucapkan padamu sayang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar