Kamis, 29 Mei 2014

Tuhan bersama mahasiswa semester enam : sebuah refleksi akhir semester

seringnya sih mendengar orang berkata "Tuhan bersama mahasiswa tingkat akhir". namun karena saya belum berpengalaman menjadi mahasiswa tingkat akhir, maka sedikit saya ubah menjadi "Tuhan bersama mahasiswa semester enam boleh lah ya :D
lima semester ke belakang mungkin terlalu dimanjakan dosen dengan kuliah yang hanya datang duduk diam dan absen, sedikit cuap-cuap saat diskusi dan belajar kebut semalam menjelang ujian menjadi hal yang tak terpisahkan dalam kehidupan akademis saya. toh saya berhasil mempertahankan ipk tak pernah tergeser dari 3,60
menginjak semester enam, bertemu beberapa dosen yang dianggap cukup "killer" dalam beberapa mata kuliah, saya dan teman-teman sekelas pada umumnya merasa "ditampar" keras-keras oleh perubahan yang mau tak mau harus kami lakukan demi memenuhi tuntutan beliau-beliau yang rasanya sulit sekali dipuaskan. tugas kelompok yang rasanya tanpa akhir, proposal yang menuntut untuk jadi pelanggan setia perpustakaan, hingga rpp yang menuntut terampil memadankan kata berbagai peristiwa menjadi peristiwa-peristiwa.
empat bulan ini terasa sekali "push to the maximum" nya sebagai mahasiswa pendidikan IPS. sedikit berlebihan boleh kan jika saya bilang selama semester ini lupa rasanya ke mall, bahkan sekedar duduk dan jajan es krim :/ . pushment dari dosen kian bertambah menjelang akhir semester, terutama saat semua dosen kompak memberikan tugas akhir dan kompak juga memberikan tenggang waktu yang sama di awal bulan juni. oh my god awal juni berasa jadi waktu yang paling tidak ingin ditemui.
namun, saat satu persatu tugas tersebut akhirnya berhasil ditaklukan, diantara lamunan dan renungan, sempat terpikir bahwa saya akan merindukan masa-masa ini. masa rela untuk tidak tidur karena tugas deadline besok, masa menahan teman untuk tidak pulang kampung demi tugas kelompok, masa bertengkar dengan pacar hanya karena dianggap terlalu sibuk dengan tugas. 
sadar atau tidak, semester ini akan diakhiri dengan "liburan 40 hari" bersama teman teman baru di suatu tempat nun jauh di kabupaten bandung sana (tempatnya benar-benar jauh). setelah itu rasanya satu semster bergelut dengan proposal "nyata" yang akan menjadi bekal hidup dan mati kami mengakhiri pendidikan di kampus ini, dan masih ada sisa satu semester lagi untuk benar-benar terjun ke sekolah sebagai guru praktikan. ah rasanya enam semester ini berlalu terlalu cepat. rasanya baru kemarin berseragam putih hitam dengan rambut kuncir yang hobi bergerombol kesana kemari (bahkan ke toilet sekalipun), ber "haha hihi" di setiap penjuru kampus, berfoto di tempat-tempat yang rasanya icon kampus, terkadang malu sendiri mengingat masa-masa menjadi maru itu.
ah bapak dan ibu dosen, jika saja dari awal saya sadar bahwa saat menempuh semester enam ini saya hanya memiliki sisa dua semester lagi disini, ingin rasanya saya meminta "ditampar" lebih keras sejak awal oleh tugas-tugas yang seperti ini pak, bu tapi ah ya sudahlah sekarang ini saya hanya berharap Tuhan bersama mahasiswa semester enam.

Bandung, 29 Mei 2014
diantara tumpukan kertas, tinta dan segelas coklat panas